Salam chinta --Cerpen aptasi sumetra

Aduh rindu sgt2 hendak menulis lagi ...dah ada ipad dgn ada segala nya dah dowload tp jadi lain pulak ...minggu nie dakam proses imtihan so blog warkah cinta nie tak boleh fungsi sepenuh nya  insyaAllah mgkin leps exam kot ...insyaAllah ...
Tanggung jawab banyak sangat ,,tak mampu hendak bawak semua sekali ...jd inilh jdinya ....
Sahabat2
malam ni mlm bahagia ..entah mengapa hati trsa terubat ..bahagia bila bersama keluarga ...bahagia sekali ...
cerpen dari indonesia membuka hijab ku meletak seorang wanita bernama muslimah ..

Hari terik itu makin membuat ku terpana , melihat keajabiann ALLAH di hadapan ku , terasa keldil teramat , lalu disitu , hati ku masih mengingati peristiwa itu .Sungguh membuat hati ku menjadi gundah gulanah , Ku mengenali si dia memakai pakaian putih di hiasi ketayap di atas kepalanya . Aduh membuat ku sering mengingati , lantas ku beristifar melawan nafsu memarah .   

Panas sudah lagi terasa, mentari yang sudah menemani siangku melambaikan berpamitan kembali ke peraduan tanda hari sudah petang. Aku belum juga beranjak dari tempat dudukku .
Allahu akbar ... Allahu akbar ... suara azan maghrib memecah kesepian.
" Sayang sudah masuk waktu ,jom solat bersama " hingga akhirnya suara panggilan sesosok paruh baya yang tak lain adalah ibuku dari dalam rumah membangkitkanku . " cepatnya masa berlalu " gumamku seraya mengukir senyum sambil jari jemariku mengambil telefon lalu masuk ke dalam rumah menjalankan kewajibanku sebagai seorang muslim.

-

Dret ... dret ... hp ku bergetar  . Ambil dan terlihat di layar tertulis 1 mesej diterima. Kutekan butang ok, hati berbunga -bunga , sejuk bak panas setahun dihapus hujan sehari membaca tulisan tertera di skrin

from mumtaz
" Assalamu'alaikum "
Dalam wajah terpancar kebahagiaan
" Wa'alaikumussalam "

kubalas sms itu dengan bibir tak henti tersenyum, tangan menggeletar dan hati berdebar. Saat berganti minit, minit berganti jam telefon genggamku tak juga bergetar , sesekali Kupicit butang mata tertuju memandangi skrin padahal aku sudah tahu kalau ada sms masuk pasti ada tanda. Wajah kembali muram lesu , bunganya kembali layu yang ditunggui tak datang. Suara panggilan untuk menghadap -Nya samar -samar terdengar di telinga. Tubuh yang letih hati yang risau kupaksakan untuk mengambil air wudhu dan menjalankan kewajiban . Terlihat jam yang melekat di dinding menunjukkan pukul 21 akupun terlelap dalam tidur malamku.

-

Mentari mulai menyinari kamarku dari tingkap yang kubuka ba'da subuh tadi namun belum juga mengusir dingin dari tubuhku.

Kuambil hp di atas meja malah mengingatkan aku kembali padanya yang tak membalas sms semalam. Aku cuba alihkan perhatian, kuletakkan kembali hp di genggaman, melupakan sejenak memadam tentangnya dari pikiranku. Kaki melangkah menghampiri ibu yang sedang sibuk mempersiapkan sarapan kami sekeluarga.
" Selamat pagi ummi " sapaku duduk di meja makan meneguk segelas susu yang sedia ada.
" selamat pagi sayang"
" aii..lain benar kamu hari ni "  ummi curiga melihatku yang biasa paling susah minum susu.
"Hehehe .. tak ada apa-apa ? Susu ummi buat hampir luruh kan jantung " jawabku mengelak.
"Haha..ada aja , masih sempat ye buat kan lawakan "  ummi masih berkata -kata , kata ummi kalau mahu menjadi seorang penulis perlu banyak kan idea , Huh itu benar-benar buat ku susah , " gomel hati ku 
ummi tak bertindak balas apa - apa meneruskan menggoreng telur dadar kesukaan ayah.
" Ayah" sapaku kepada ayah yang baru datang dari arah bilik mandi samping dapur.
" knapa"
" Ayah sekarang kerja ya ? " Tanyaku basa - basi yang sudah tahu ayah pasti kerja kecuali ahad .
" Yelah , kenapa tanya ?? hari ni hari apa ?? "
" Sabtu ayah " jawabku tersipu malu.

-

Suasana kembali sunyi ayah menghantar ummi pasaran sedang aku masih cuti kuliah. "Benar-benar hari yang membosankan " gumamku Tak ada lagi kegiatan selain bangun, sarapan, melepak depan televisyen kebiasaanku setiap pagi di hari cuti . Virus merah jambu telah menyerangku , hama rindu membuat lemah tak berdaya, adakah racun perosak untuk membasminya ? Aku bak burung dalam sangkar tak boleh terbang bebas terpenjara oleh perasaan kegalauan yang tiada henti. Di sisi lain kebahagiaan menyelimuti ada yang sayang pada diri ini namun di sisi lain kehangatan tak kurasa perasaan resah tak menentu yang selalu membuat tubuh ini dingin tak pernah ada kabar darinya atau menanyakan kabarku seakan hanya buat permainan.

Filem kartun di layar kaca yang kupantengin sedari tadi mampu membuatku tenggelam dalam tawa, terlupa akan dirinya.

Tuling tuling ... dreett .. dreeett .. telefon hitam kesayangan yang selalu setia kemanapun aku pergi tiba- tiba terdengar tanda mesej masuk diterima "  sahabat " tanggapan ku salah, satu mesej yang kuterima dari mumtaz orang yang kukenal dari pertemuan singkat saat itu dan kini membuatku serba salah.
" Assalamu'alaikum "
" Wa'alaikumussalam ,  Ada apa ? " Balasku memberanikan diri bertanya untuk menjawab kegalauan hati .
" Cuma nak tanya besok ada kuliah tak " senyum kecil merekah wajah merah merona membaca mesej itu .
Jawapan itu tak cukup memuaskan hati kembali kubalas pesannya dengan satu soalan mengganjal di hati membuatku berfikir negatif yang tersimpan  .
" Adakah yang lain di hatimu? "
Seperti layaknya yang lain aku ingin tetap satu satu di hatinya  .
"Apakah dia marah padaku ? apakah benar ada yang lain di hatinya? apakah aku salah " tanyaku dalam hati menanti mesej yang tak ada jawapan. Suasana berubah dramatik tiba- tiba air mata membasahi pipi , bibir beku kelu tak boleh lagi tersenyum seperti satu jam yang lalu tubuh letih hati makin tak karuan , pemuda yang selama ini aku harapkan seorang pangeran tampan mempunyai keteguhan iman yang kuat menghilang entah kemana bagai debu yang terpa angin.
"Hanya mampu berkata , bukan pelakunya " pikirku seraya menghapus air mata yang mengalir tiada henti.

1 tahun kemudian aku lulus dari Universiti dengan hasil yang memuaskan. Selama waktu itulah tak pernah ada komunikasi antara aku dan mumtaz bahkan aku dengan lelaki lain kerana sebelumnya aku juga jarang berhampiran dengan ikhwan, dalam agama yang aku anut yaitu islam melarang seorang wanita berhubungan dengan laki -laki kecuali ada keperluan dan aku cuba taat itu . Aku yakin Allah akan memberi jodoh terbaik biarlah cinta ini berlayar dan berlabuh dihati yang tepat

Selang 15 minit aku sampai depan rumah , motor kuparkirkan di teres samping motor yang sedia ada dulu di situ. Aku hafal betul motor siapa, pemilik motor itu adalah mumtaz , aku hanyut dalam lamunan teringat seorang laki -laki yang aku kenal di kampus 3 tahun lalu yang membuatku mabuk kepayang dilanda kegalauan .
" Astagfirullah " ucapku tersedar
langsung aku sandarkan motor matic ku lalu masuk ke dalam rumah
" Assalamu'alaikum " sapaku pada semua .
" Wa'alaikumsalam " jawab semua serentak termasuk Mumtaz .
Semua terdiam aku dan mumtaz hanya saling pandang tersenyum.
"  kau masih yang kukenal dulu " batinku.
" Sini nak mereka sudah menunggu dari tadi " suara ayah memecahkan suasana hening.
" okey.. " aku menghampiri mereka duduk di samping ibu.
" Silakan nak mumtaz sampaikan apa maksudmu  " pinta ayah 
" Baiklah , sebelum itu saya minta maaf jika kedatangan saya tidak bersama kedua ibu bapa saya kerana saya hanya ambil cuti 3 hari dan kedua ibu bapa saya di luar negara. kedatangan saya atas sebab meminang puteri pak cik  yang akan saya jadikan sebagai pendamping hidup saya menyempurnakan diin saya "
Sungguh berdebar hati mendengar kenyataan mumtaz seorang yang aku tunggu bagai di dunia mimpi. Aku hanya boleh menunduk dengan wajah kemerah - merahan menahan senyum
" Kalau masalah itu sepenuhnya  pak cikserahkan kepada Mardiah, bagaimana ? "
" Bukannya ada yang lain ya di hatimu? " Tanyaku pada dia mengingat pertanyaan terakhir waktu itu belum terjawab dan kumasih kebingungan walau dia sudah di hadapan ku .lelaki itu tak menjawab hanya tersenyum manis padaku.
" Duhai ukhtii mahukah kau jadi pendamping hidupku? "
Aku sudah tak boleh berkata apa- apa hanya anggukan sebagai tanda setuju.

-

"Duhai bidadari syurga yang kupilih jadi permasuriku
Duhai yang kucintai kerana -Nya,
Duhai calon ibu dari anak-anakku kelak maafkan aku jika selama ini aku tak pernah menghubungimu dan saatku hadir lancang meminangmu , dalam diamku bukan bermakna aku tak peduli padamu, selalu terlantun do'a di akhir sujudku untukmu, aku ingin menjaga perasaan ini agar indah pada saatnya, kesabaran yang panjang akhirnya berakhir dan kumampu membawa dalam mahligai pernikahan. Dan maaf satu pertanyaan yang dikau tanyakan. Bukannya aku lupa dan mengabaikan , aku masih ingat. Kau tetap satu wanita di hatiku namun benar ada yang lain di hati ini dan ijinkan aku selalu meletakkan Ia yang pertama. Tak usah kau risau aku tak akan menduakanmu karena Ia akan memberiku izin untukku mencintaimu sepenuhnya kerana -Nya. Kerana Allah - lah yang membuat kita ada , menumbuhkan rasa cinta, mempertemukan kita dan menyatukan kita.
Duhai calon penyempurna hidupku selamat tidur ya , maaf jika mesej ini mengganggu
Tunggu aku .. esok hari aku akan menjadikanmu satu- satunya permaisuri dalam hidupku. Semoga lancar ... aamiin ...
wassalamu'alaikum ... "

Derai air mata menjadi saksi aku membaca mesej yang di kirim Ardi melalui e- mail di laptopku tepat di malam sebelum hari pernikahanku dengan Ardi .

Hari sudah malam diri ini beranjak menuju jendela . Terlihat oleh sepasang bola mataku janur melengkung di depan rumah,  saudara-saudara ku dan tetamu  masih sibuk menghias khemah, beberapa kaum ibu dengan segala aktivitinya masing- masing ada yang masak, menata meja makan , anak- anak berlarian menambah riuh suasana.

Terdiam sejenak penglihatanku berpaling ke baju kebaya putih tergantung di dinding yang akan aku kena pada ahad nikah besok . Sungguh bahagia aku mendapat calon suami seperti mumtaz , seorang laki -laki yang taat mencintai tanpa kuketahui , tak pernah mengajakku pacaran dan tak berpaling kelain hati . Akhirnya pertanyaanku terjawab melalui mesej yang tadi dihantar Ardi .
" knapa tak tidur lagi , esok takutnya bakal lelaki lari , melihat isteri nya mata cengkung "  fanie meyerpa ku sebelahku di balik jendela .
" Ah mengada-gada ye " jawabku .
" macam tulah bakal pengantin sehari  hehehe " tambah fani .
Aku hanya tersenyum lalu meninggalkan fany .

Subuh sudah datang , aku segera laksanakan kewajiban kerana sudah nampak penata rias menunggu. Penata rias usai mendandani diri ini, di cermin ada bayangan wanita berhijab putih dihias bunga melati segar lengkap dengan kebayanya .
" Benar ini aku? " Tanya dalam batinku. ummi ku juga kelihatan cantik mengenakan kebayak cream menghampiriku
" Subhanallah cantik  kamu sayang .." puji ummi padaku
" terima kasih ummi "rasa bahagia dan sdih bercampur . 
"Sudah siap kamu nak? " Tanya ummi bermaksud mengajakku keluar.
" Insyaallah  "
" mumtaz dan keluarganya serta para tamu sudah datang "

Di bawah khemah biru tetamu berdatangan duduk di tempat yang telah disediakan. Seorang laki -laki sgaknya dengan jas hitam dan tali leher menepati janjinya semalam duduk didampingi saudaranya dan pak penghulu siap di depannya. Aku ditemani ummi menuju kerusi kosong dekat mumtaz.

Ijab qabul berjalan sebagusnya majlis berjalan dngan lancar . 
Alhamdulillah ... gema setiap tetamu mengucap syukur. Kucium tangan mumtaz  seorang  lelaki yang pertama ku sentuh dalam hidup dan halal bagiku .

Syukur Alhamdulillahirabbil'alamiin ku ucapkan padamu ya Rabb yang telah mempertemukan aku dengan orang yang selama ini kudambakan . Tak akan ada lagi dilema cinta kerana Kau telah ikat kami dalam ikatan yang suci dan selalu bersama sepanjang sisa usiaku . Ya Allah jadikan keluarga kami menjadi keluarga sakinah , mawaddah wa rahmah. Aamiin Ya Rabbal ' alamiin

Cerpen Karangan: Iis Winarny
Blog: gapaihidayah-mu.blogspot.com
Facebook: www.facebook.com/ienaerny

This entry was posted on Ahad, 10 November 2013 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply